MAKALAH
Sistem Penggajian
(Pengantar Bisnis Informatika)
Disusun
oleh:
Nama
: Ewaldoni Lase
Kelas
: 4IA08
NPM
: 53413010
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem
penggajian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem
penggajian berfungsi untuk mengatur pembayaran jasa terhadap para pegawai yang
telah bekerja untuk organisasi tersebut. Keberhasilan dan kinerja seseorang
dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kesejahteraan yang
diberikan oleh organisasi, disinilah dibutuhkan system penggajian yang adil dan
merata kepada para pegawai sesuai dengan beban tugas masing-masing. Dengan
adanya sistem penggajian yang baik maka secara tidak langsung perusahaan telah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Kualitas
sumber daya manusia yang baik dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan membuat
perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu organisasi dituntut
untuk dapat membentuk system penggajian yang menguntungkan antara pegawai dan organisasi
itu sendiri.
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang ada dan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas, maka
penulis mencoba mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
- Sistem Penggajian dalam SDM dan organisasi
- Manfaat Sistem Penggajian
- Metode pendekatan system penggajian
- Ruang lingkup pelaksanaan system penggajian
BAB 2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Sistem Penggajian
Masalah
Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja bagi Karyawan merupakan hal yang sensitif dan
berpengaruh langsung pada produktivitas kerja individu.
Bagi
Perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata hanya untuk memenuhi
Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum Regional (UMR), tetapi
yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan keseimbangan / fairnesses
antara apa yang diberikan Karyawan pada Perusahaan diimbangi oleh apa yang
diberikan Perusahaan untuk Karyawannya.
Hal
ini tampaknya sederhana, tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi
bila Perusahaan belum memiliki Sistem Gaji yang mengacu pada obyektivitas beban
kerja (work load) bagi para karyawannya. Apabila Perusahaan telah memiliki
Sistem Gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat kuantitatif, akan
sangat membantu bagi peyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Namun
pada kenyataannya banyak metode kuantitatif yang ditawarkan dan setelah
diterapkan tetap menimbulkan masalah bagi Perusahaan. Hal ini biasanya timbul
karena
metode tersebut kurang sesuai dengan karakteristik lingkungan Perusahaan yang
ada di Indonesia dimana faktor-faktor yang berkaitan dengan masa kerja dan
pengakuan terhadap pengalaman kurang dipertimbangkan. Selain itu aspek perlindungan
dan kesejahteraan seperti pemberian asuransi, program pensiun yang umumnya
diberikan Perusahaan dan dikelola oleh Instansi lain, memiliki kaidahkaidah
yang telah diatur oleh Perundangan Ketenagakerjaan tetapi tidak selaras dengan
sistem gaji yang dianut oleh Perusahaan.
Untuk
itu adalah sangat bermanfaat bila Perusahaan menerapkan Sistem Gaji yang
komprehensif, baik dari sisi aturan Pemerintah maupun untuk menciptakan
kepastian dan kewajaran/fairnesses bagi Karyawannya serta setara untuk
jenis dan skala Perusahaan yang serupa.
Sistem
Gaji dengan pendekatan kuantitatif pada umumnya akan lebih mudah
diterima
dan dipahami bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil
pembobotan. Skor tersebut akan mencerminkan beban kerja bagi individu yang
memangku pekerjaan tersebut.
2.2
Manfaat Sistem Penggajian
Manfaat
Umum: Kemanfaatan sistem penggajian pada umumnya merupakan gabungan
antara Tujuan Manajemen Perusahaan dan harapan para Karyawan seperti antara
lain :
- Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
- Memelihara keberadaan Karyawan untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
- Merupakan imbalan/kompensasi yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
- Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
- Tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah.
- Tidak melebihi kemampuan keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis
Manfaat
Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada beban kerja (work
load) dan dilakukan pembobotan secara kuantitatif, maka akan diperoleh manfaat
antara lain :
- Terukur bagi setiap pekerjaan; karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara bersama-sama.
- Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan.
- Fair; karena sebanding dengan karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.
2.3
Metode Pendekatan Sistem Penggajian
Pada
prinsipnya, penilaian jabatan dilakukan dengan membandingkan antara suatu
tugas/jabatan dengan jabatan lainnya. Dari perbandingan tersebut akan diperoleh
nilai masing-masing jabatan yang merupakan nilai relatif suatu jabatan terhadap
lainnya.
Sesuai
dengan tujuannya, maka hasil penilaian jabatan akan digunakan untuk menyusun
sistem gaji; sehingga untuk kepentingan tersebut perlu diketahui karakteristik
pekerjaan yang dapat dikompensasikan. Karakteristik-karakteristik tersebut
lazim disebut sebagai faktor-faktor jabatan (job factors). Jadi obyek jabatan
yang akan diperbandingkan dalam suatu penilaian jabatan adalah faktor-faktor
jabatan. Biasanya obyek jabatan yang diperbandingkan diperinci dalam sejumlah
faktor; semakin banyak jumlah faktor, akan makin memberikan hasil yang lebih
teliti.
Pada
umumnya masing-masing faktor memiliki nilai kepentingan yang berbeda-beda untuk
menyatakan perbedaan ini masing-masing faktor perlu diberikan bobot sesuai dengan
nilai kontribusinya terhadap Perusahaan. Kontribusi yang dimaksud disini dapat
memberikan pengertian yang bermacam-macam tergantung dari kebijakan yang
diambil oleh Perusahaan. Akan tetapi pada umumnya bobot-bobot factor tersebut
disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh Perusahaan yang bersangkutan,
khususnya didalam mencapai tujuan Perusahaan.
Karena
penilaian jabatan sifatnya merupakan perbandingan, maka faktor-faktor yang
digunakan harus merupakan ciri utama pada seluruh (sebagian besar) tugas/jabatan
yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai seluruh jabatan pada struktur
organisasi yang telah ada (direncanakan untuk dibuat). Dengan lain perkataan,
masing-masing jabatan dibandingkan berdasarkan faktor-faktor yang terdapat
dalam seluruh jabatan.
Untuk
lebih mempertajam aspek faktor-faktor tersebut maka fator itu harus diuraikan
lagi dalam sub-faktor yang lebih rinci dengan tetap mempertimbangkan bahwa
subfaktor inipun mewakili/terdapat dalam seluruh jabatan.
Pada
akhirnya setiap tugas/jabatan akan memiliki nilai dimana penilaiannya dilakukan
dengan melibatkan individu/personel kunci dari dalam Perusahaan yang mengetahui
cakupan tugas dari masing-masing pekerjaan/jabatan yang tertera pada struktur
organisasi Perusahaan.
Nilai
hasil akhir pembobotan untuk suatu tugas/jabatan/pekerjaan disebut sebagai
IMBALAN KINERJA yang diperoleh dengan mengalikan skor yang didapat sebagai
hasil pembobotan dikalikan dengan konstanta rupiah tertentu . Sedangkan
Gaji/Imbalan/Kompensasi yang diterima Karyawan adalah berupa hasil penjumlahan
GAJI POKOK ditambah dengan IMBALAN KINERJA.
2.4
Ruang Lingkup Pelaksanaan Sistem Penggajian
Ruang
lingkup penyusunan Sistem Gaji mencakup :
- Penelitian Pendahuluan (Preliminary Survey) :
- Penelaahan Struktur Organisasi yang berlaku saat ini.
- Evaluasi Pekerjaan/Jabatan (diasumsikan Job Description/Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan telah dimiliki).
- Penelahaan berbagai jenis tugas/pekerjaan/jabatan di lapangan (on the spot).
- Pembuatan Desain Sistem Penggjian :
- Penentuan Faktor-faktor dan Sub-faktor tugas/jabatan/pekerjaan.
- Penyusunan Skala Faktor Jabatan.
- Penyusunan Skala Gaji Pokok
- Pembobotan Faktor dan Sub-faktor bersama-sama dengan Key Person (Counterpart).
- Pembuatan Skala Gaji Pokok dengan dasar Pengalaman/Masa Kerja dan Latar Belakang Keahlian.
- Penghitungan final Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi.
- Pembuatan Laporan Akhir
- Sosialisasi (memperkenalkan) Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi kepada Karyawan bersama-sama Key Person masing-masing Unit Kerja.
Blok
Diagram Sistem Gaji
Gambar.
2.1: Sistem Penggajian
BAB 3
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Komentar
Dari
penjelasan di atas dapat saya simpulkan jika system penggajian adalah hal yang
sangat berpengaruh dalam pembentukan sumber daya manusia yang baik. Dalam hal
ini upah yang diterima pegawai dapat meningkatkan kesejahteraan dan semangat
dalam bekerja sehingga organisasi bisa mendapat keuntungan maksimal.
Di sisi lain
pegawai juga harus dapat bekerja dengan baik agar bisa memperoleh jabatan dan
pendapatan yang lebih tinggi. Pengalaman kerja juga menjadi salah satu factor penting
dalam mendapatkan jabatan dan gaji yang memuaskan.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar