Rabu, 16 November 2016

Pengalaman Pribadi Mengenai Sikap Menghargai Orang Lain (Toleransi)


 Toleransi menurut saya adalah sebuah perasaan yang dapat menerima perbadaan orang lain baik itu kelebihan maupun kekurangannya. Toleransi merupakan sebuah hal yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan manusia. Tanpa disadari kita sebenarnya menghadapi berbagai masalah yang membutuhkan rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sikap saling menghargai ini seharusnya sudah ditanamkan dalam diri seseorang sejak dini, Baik itu berupa pengarahan dari orangtua maupun dari pelajaran di sekolah.

Dari saya kecil orangtua saya telah mengajarkan arti toleransi berulangkali walaupun secara tidak langsung, misalnya saja ketika saya harus berbagi mainan dengan adik saya atau lebih mengutamakan membeli kebutuhan rumah daripada kebutuhan pribadi saya yang tidak mendesak.
         Peran orangtua dalam mengajarkan anaknya tentang arti toleransi menurut saya sangat penting sebagai bekal si anak untuk menjalani kehidupannya dimasa mendatang. Di zaman yang semakin maju ini banyak orangtua yang terkesan acuh tak acuh terhadap asupan pengetahuan anak dalam kehidupan social. Hal ini harus dicegah dan dihindari. Sebagai pengayom terdekat, orangtua sudah seharusnya memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan anak tentang arti toleransi yang sesungguhnya.
         Sedangkan dalam kehidupan sekolah contohnya kita tentu saja pernah mempelajari banyak hal tentang toleransi dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan maupun dalam kehidupan sekolah itu sendiri. Toleransi antar siswa misalnya dapat terlihat dari sikap kita yang menghargai pendapat teman ataupun membantu teman yang membutuhkan pertolongan. Dalam kehidupan pendidikan tentunya kita sangat banyak bertemu dengan kasus-kasus yang dipecahkan melalui diskusi antar siswa. Dalam diskusi ini juga dibutuhkan sikap untuk menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak sendiri.
Sikap saling menghargai tidak memandang status dan usia. Sebagai seseorang yang lebih muda kita harus dapat menghargai orang yang lebih tua, demikian juga sebaliknya orang yang lebih tua dapat menghargai seseorang yang lebih muda darinya. Sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna, seseorang yang lebih muda dan terpelajar tidak selamanya dapat dikatakan benar demikian juga sebagai orangtua yang telah mempunyai banyak pengalaman tidak selamanya dapat memberi pendapat yang baik. Disinilah rasa toleransi seseorang diuji.
         Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ragam budaya yang melimpah kita harus dapat menghargai dan menerima budaya orang lain. Baik itu dalam hal suku maupun kehidupan beragama. Sebagai bangsa yang besar, masyarakat Indonesia diwajibkan memiliki sikap toleransi yang tinggi untuk menjaga persatuan. Misalnya dalam kehidupan beragama, kita dapat saling menghargai ketika teman dari agama lain sedang beribadah kita tidak membuat keributan yang mengganggu dan demikian juga sebaliknya. Dalam hal suku dan budaya juga kita harus dapat menerima perbedaan pendapat dan bahasa saudara kita yang berbeda-beda.
         Sikap toleransi ini erat kaitannya dengan tenggang rasa dan gotong-royong seperti yang telah diajarkan oleh para pendahulu bangsa kita. Dengan adanya toleransi yang tinggi maka kita dapat bahu-membahu menciptakan kehidupan yang lebih baik. Saya berulangkali membayangkan bangsa Indonesia yang besar dengan masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi tentu saja bangsa kita semakin kuat dan menegakkan persatuan.
         Namun dalam beberapa kasus tentu saja toleransi memiliki batasan. Tidak selamanya manusia dapat memberi rasa toleransi kepada orang lain yang bermasalah. Misalnya saja dalam kehidupan perkuliahan, kampus biasanya memberikan toleransi berupa surat peringatan jika ada mahasiswa yang berbuat onar. Surat peringatan bisa diberikan sampai 2 kali dan maksimal 3 kali. Namun jika tetap tidak diindahkan, kampus dapat memberikan hukuman berupa pemecatan dari kampus. Dalam artian pihak yang memberikan toleransi juga memiliki batasan perasaan dan pihak yang menerima rasa toleran harus dapat melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri.
         Intinya kembali kepada diri sendiri apakah kita sudah memiliki rasa toleransi atau belum. Jangan mencoba menuntut orang lain untuk menghargai anda jika anda sendiri belum bisa menghargai orang lain.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by EwaldoniLase - Premium Blogger Themes | coupon codes