Jumat, 13 November 2015

Kisah Sukses Para Alumni Universitas Gunadarma

Keberhasilan para alumni sebuah universitas saat ini menjadi suatu tolak ukur yang sangat diperhatikan para calon mahasiswa sebelum memilih sebuah universitas. Keberhasilan para alumni ini menjadi motivasi tersendiri kepada para mahasiswa untuk lebih giat belajar dan mengikuti jejak para seniornya.  Kualitas para alumni ini menjadi gambaran bagaimana keseriusan  universitas tersebut dalam membina mahasiswanya.

Di Indonesia khususnya terdapat banyak perguruan tinggi yang dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas tinggi dan diperhitungkan dalam dunia kerja. Mulai dari Universitas negeri, sebut saja Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, dll yang alumninya sangat dicari para perusahaan. Bersaing dengan Universitas negeri, Universitas swasta di Indonesia juga tidak ketinggalan dalam hal kualitas alumni yang juga mempengaruhi peringkat suatu universitas.

Beberapa universitas swasta pada saat ini mampu bersaing dengan universitas negeri dan masuk dalam peringkat 10 besar universitas terbaik di Indonesia.  Salah satunya adalah Universitas Gunadarma yang merupakan salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia. Universitas Gunadarma beberapa tahun terakhir selalu menduduki peringkat atas universitas terbaik Indonesia dan lulusannya yang berkualitas pantas diperhitungkan dalam dunia kerja pada saat ini. Universitas yang awalnya lahir di kota Depok ini sudah tidak diragukan lagi kualitas alumninya yang dapat bersaing dengan para pencari kerja lain yang notabene berasal dari universitas-universitas negeri di Indonesia, khususnya di daerah ibukota Jakarta. Daerah Jakarta merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Namun yang dibutuhkan oleh perusahaan tentunya adalah orang-orang yang berkualitas dan memiliki pengalaman di bidangnya. Oleh karena itu Universitas Gunadarma dengan giat membina mahasiswanya agar dapat menjadi manusia berkualitas dan mampu bersaing dalam dunia kerja.

Saat ini banyak alumni Universitas Gunadarma yang telah berhasil dalam dunia kerja baik itu bekerja sebagai pegawai di perusahaan ataupun pegawai pemerintahan. Namun ada juga yang memilih menjadi wirausaha dan membuka usaha sendiri. Misalnya saja Iim Rusyamsi, ST, alumnus Teknik Informatika angkatan 1992 yang mrupakan pemilik situs dokterkomputer.com. Setelah lulus dari Universitas Gunadarma pada tahun 1996 Iim langsung bekerja di sebuah perusahaan Teknologi Informasi sebagai teknisi Support. Tak lama bekerja di perusahaan itu, ia kemudian pindah ke perusahaan kontraktor sebagai IT Office yang dijalaninya pada tahun 1997-1999. Karena ingin mendapatkan tantangan baru, ia kemudian pindah kerja ke perusahaan asuransi sebagai IT assistant manager dan bekerja di perusahaan itu pada tahun 1993-2003.

Awalnya pada tahun 2003 Iim pun memulai usahanya mengotak-atik komputer. Pengalamnnya yang didapatkan selagi menjadi mahasiswa di Universitas Gunadarma kembali diasahnya. Berawal dari sekedar mengotak-atik komputer sendiri, Iim menjadi dikenal oleh temannya dan sering dipanggil kemana-mana untuk memperbaiki komputer yang rusak. Sebenarnya pada tahun 2000, Iim pun sempat membuka usaha komputer namun kemudian bangkrut karena kurang focus. “saya pun sempat memutuskan untuk keluar dari tempat kerja untuk menjadi wirausaha sepenuhnya namun ibu melarang” paparnya. Menurut Iim ibunya masih ragu dengan pilihan Iim berwirausaha. “sebagian keluarga, seperti ibu saya adalah pegawai negeri. Menurut ibu lebih aman kalau saya tetap menjadi pegawai” katanya.

Namun rupanya keinginan Iim untuk menjadi wirausaha tak terbendung lagi. Tahun 2003 saat posisinya sudah mapan dan bergaji besar, Iim memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya dan memulai usaha konsultan komputer. Iim memilih menjadi konsultan karena latar belakang pendidikannya dibidang IT. Iim juga menggandeng rekannya Agus Ali S,ST untuk mengembangkan usaha ini. “Maka usaha ini sekarang dimiliki saya dan Agus” katanya. Dari usaha yang dulunya hanya memanfaatkan ruangan kosong di masjid, kini ia pun bias menyewa 1 lantai di BPPT Building di kawasan Thamrin Jakarta.

Setiap aktivitas yang ia lakukan ia senantiasa berusaha melihat peluang yang bias dimanfaatkan sebagai lahan bisnis. Misalnya saja pada tahun 2006 ia ikut dalam proyek management HP Indonesia. Banyaknya pelanggan HP yang dapatng ke service center membuat Iim berpikir untuk membuka service center HP.  Selain itu untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses persiapannya harus dimulai sejak mahasiswa “Mahasiswa harus bias tahu apa yang dibutuhkan saat ini di bidangnya. Ilmu dari kampus bukan hanya berhenti disitu saja dan terbatas pada textbook. Tapi cari tahu sebanyak-banyaknya ilmu diluar kampus dan dunia kerja. Dari sana akan tahu apa yang sesungguhnya yang dibutuhkan di lapangan sehingga mahasiswa punya bekal yang cukup untuk menjadi apa saja termasuk wirausaha”paparnya.

Berbeda dengan Iim, Ir. Yudianto Achmad, MM lebih memilih untuk menjadi senior instruktur untuk PUSDIKLAT BRI. Alumnus Universitas Gunadarma angkatan 1986 Jurusan Manajemen Informatika ini mengaku memiliki kenangan yang tidak bias dilupakan saat menjalani pendidikan di Universitas Gunadarma, demikian juga saat mencari kerja. Setahun kuliah di Gunadarma Yudianto diterima bekerja sebagai Instruktur Komputer Pendidikan Komputer Santa Lusia Jakarta, “yang tadinya kuliah nggak serius, kemudian jadi serius,” jelasnya sambil tertawa. Sejak diterima jadi instruktur komputer, ia pun mengambil jadwal kuliah sore sebab pagi harinya ia harus bekerja. Setelah lulus dari STMIK Gunadarma tahun 1991, ia kemudian diterima bekerja sebagai Senior System Analyst Bank BAPINDO yang dijalaninya sampai tahun 1999. Tahun 1995 ia mengambil strata dua di IPWIJA untuk Manajemen Pemasaran dan lulus tahun 1997.

Selepas dari BAPINDO tahun 1999 kenyataan hidup teramat pahit harus dijalaninya. Uang hasil kerjanya yang ia jadikan modal buka usaha habis karena usahanya gagal terus. “beberapa kali gagal dalam usaha dan modal pun habis menyisakan hutang disana-sini” katanya. “harta yang pernah didapat satu-persatu dijual”. Tanpa malu Yudianto pun berkisah bagaimana ia sempat menjadi tukang ojek. Ia mengaku jiwanya sempat drop karena merasa pendidikan yang ia dapat seperti sia-sia karena berbagai kegagalan yang harus dihadapinya. Sampai suatu ketika ia membaca lowongan pekerjaan di sebuah Koran nasional. Saat itu dibutuhkan senior instruktur untuk PUSDIKLAT BRI. Setelah mengikuti berbagai tes seleksi, Yudianto akhirnya diterima bekerja di BRI. Pendaftar pada saat itu berjumlah sekitar 700 orang dan hanya 7 orang yang diterima. Yang mengejutkan dari antara 7 orang tersebut, 6 orang lainnya pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Ia bersyukur ternyata segala kesulitan yang ia alami merupakan “pembekalan” yang diberikan Allah. “Maka ketika menjadi instruktur, segala yang pernah saya alami, saya katakana kepada peserta lpelatihan. Saya membagi pengalaman hidup agar bermanfat bagi orang lain” tegasnya.

Demikian juga dengan Johnny Swandi Sjam, SKom., Msi salah satu alumni Universitas Gunadarma yang karirnya melesat. Karirnya sampai di posisi tertinggi yakni sebagai Direktur Utama PT Indosat yang selama kepemimpinannya meraih banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Ia bergabung dengan Universitas Gunadarma ketika masih bernama STMIK Gunadarma. Sejak memulai pendidikan strata satu dari Universitas Gunadarma, ia tahu kalau lulusan Gunadarma mudah diterima di berbagai perusahaan karena memiliki skill yang bagus. “Sekarang ini mereka sudah tersebar di berbagai lembaga negeri dan swasta, dengan keterampilan di bidang Teknologi Informasi” katanya. Padahal saat pertama kali mengenal komputer ia merasa bingung. “ini ilmu apa sih” kata Johnny, menirukan komentarnya saat masih menjadi mahasiswa. “saat itu teknologi memang masih sangat sederhana sekali” lanjutnya.

Tahun 1998 Johnny menyelesaikan Strata Satu sebagai Sarjana Manajemen Informatika Universitas Gunadarma dengan skripsi di bidang Sistem Manajemen Pemasaran. Lalu tahun 2001 ia melanjutkan studi ke Strata Dua Universitas Indonesia di bidang Administrasi dan Kebijakan Bisnis-FISIP UI. Lulus dari Strata Satu Universitas Gunadarma, ia menjadi Asisten Manager Pusat Pelayanan Pemakai Divisi Sistem informasi PT Indosat.Tak lama kemudian ia sudah menjadi manager Pemasaran dan pengembangan usaha PT Indosat dan pada tahun 1995 ia menjadi Direktur Niaga PT Sisindosat. Ia bertanggungjawab dalam bidang Marketing dan Sales Perusahaan.

Pada saat yang bersamaan tahun 1997-1999, ia menjadi direktur operasi PT Intikom yang bertanggungjawab mengelola anak perusahaan PT Sisindosat yang bergerak di bidang jasa telepon umum kartu Smart/chip. Hanya sayangnya ketika perusahaan baru didirikan langsung terkena krisis moneter sehingga tidak mampu beroperasi secara optimal. Namun karena prestasinya yang bagus tahun 1999-2000 ia menjadi Direktur Utama PT Sisindosat, anak perusahaan PT Indosat yang bergerak di bidang system informasi dengan jumlah karyawan 200 orang.

Tahun 2000-2001, ia kembali ditarik ke Indosat dan menjadi General Manager Divisi Teknologi Informasi dan Sistem Pengelolaan Informasi PT Indosat. Tak lama berselang tetap pada tahun yang sama, ia diangkat menjadi Direktur Seluler PT Satelindo yang bertanggungjawab mengelola bisnis unit seluler. Prestasi yang dicapainya adalah berhasil melakukan restrukturisasi bisnis unit khususnya di bidang marketing dan sales dalam jangka waktu 2 bulan saja.

Pengembangan karirnya terus berlanjut dengan dipercayanya ia menjadi Direktur Utama PT Satelindo dengan jumlah karyawan 2500 orang. Prestasi yang dicapai adalah berhasil meningkatkan jumlah pelanggan dari 2 juta menjadi 5 juta pelanggan, meningkatkan net income dari Rp.800 Milyar menjadi 1,6 Triliun dalam jangka waktu 18 bulan. Ia juga berhasil menyiapkan merger PT Satelindo ke PT Indosat. Setelah beberapa kali dipercaya menjabat posisi tertentu pada anak perusahaan Indosat, sejak tahun 2003 karirnya di PT Indosat terus meroket. Disana ia dipercaya menjadi Senior Vice President  Marketing Cellular PT Indosat serta Senior Vice President Corporate Strategy PT Indosat yang bertanggungjawab dalam pengembangan strategi dan rencana panjang pengembangan usaha serta pembinaan anak perusahaan. Setelah itu ia diangkat pula menjadi Customer Market Director PT Indosat yang bertanggungjawab dalam pengembangan pemasaran, pelayanan pelanggan, distribusi dan pengembangan produk/ jasa baru perusahaan bidang seluler.

Pada April 2006 ia diangkat menjadi Jabodetabek & Corporate Sales Director PT Indosat yang bertanggungjawab dalam pengembangan pemasaran, pelayanan pelanggan, distribusi dan pengembangan produk. Sejak Juni 2007 karirnya sampai di posisi tertinggi sebagai Direktur Utama PT Indosat.

Menurut Johnny karir seseorang tidak pernah lepas dari satu hal, yakni kemampuan softskill. “Karena itulah sangat penting bagi mahasiswa untuk memiliki skill tersebut” tegasnya.
Selain dari beberapa tokoh diatas, masih banyak sekali alumni Universitas Gunadarma yang sekarang telah sukses dan menjadi tokoh berpengaruh dalam hal perekonomian maupun pemerintahan di Indonesia. Kisah dari para tokoh tersebut dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi para mahasiswa untuk dapat lebih giat lagi belajar dan menjadi orang yang sukses.

Sumber :
http://ugnews.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/alumni1.jpg

1 komentar:

toto mengatakan...

sudah ada yang jadi pejabat negara lom ya

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by EwaldoniLase - Premium Blogger Themes | coupon codes