Minggu, 23 April 2017

TUGAS 2 (PENGANTAR KOMPUTASI MODERN)

JURNAL CLOUD COMPUTING, GRID COMPUTING DAN VIRTUALISASI
Jurnal 1 Cloud Computing

Judul : PUSAT DATA PRIVAT VIRTUAL PEMERINTAH BERBASIS KOMPUTASI AWAN

Pengertian Cloud Computing :

Cloud Computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Karakteristik Cloud Computing :

1.       On-demand Self Service, penyediaan komputasi sesuai kebutuhan, tanpa interaksi dengan orang (teknisi) dan hal ini dapat dilakukan langsung oleh pengguna.
2.       Broad Network Access, kapabilitas layanan yang dapat diakses melalui berbagai macam media maupun platform yang berbeda-beda.
3.       Resource Pooling, menggunakan model multi-tenant, penyedia jasa layanan dapat dengan mudah menyesuaikan sumber daya sesuai kebutuhan  pengguna, tetapi dengan tetap memperhatikan pemisahan terhadap virtual machine masing-  masing pengguna. Sumber daya di sini meliputi penyimpanan, pemrosesan, memori, dan bandwith jaringan.
4.       Rapid Elasticity, sumber daya yang dibutuhkan secara elastis dapat disesuaikan secara langsung dengan kebutuhan pengguna, tidak terbatas kuantitas dan waktu.
5.       Measured Service, kemampuan pengukuran yang disediakan oleh sistem cloud terhadap penggunaan sumber daya yang terpakai dapat dilaksanakan secara transparan untuk kebutuhan baik pengguna maupun penyedia layanan.


Keuntungan Menggunakan Cloud Computing :

1.       Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk penggunaan sumber daya. Cloud Computing memberikan peluang bagi organisasi yang tertinggal dan sulit untuk menerapkan sumber daya TI yang besar.
2.       Membuat lebih agility, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat. Fleksibilitas infrastruktur memberikan  keleluasaan untuk mengatur (menambah/ mengurangi) kapabilitas komputasi secara on the fly.
3.       Cloud computing dapat meningkatkan inovasi pada TI dengan lebih cepat, pengembang bisa lebih fokus pada pengembangan aplikasi tanpa harus memikirkan lebih pada infrastruktur.
4.       Membuat  operasional  dan  manajemen  lebih  mudah, dimungkinkan karena sistem pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
5.       Cloud computing memberikan kemungkinan kelas baru dalam aplikasi dan delivers services yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Misalkan aplikasi mobile interactive yang dapat merespon  informasi yang disediakan oleh manusia, sensor, atau penyedia informasi global (world wide weather data).
Hasil Analisis :
Cloud computing merupakan salah satu solusi yang  meyakinkan untuk kebutuhan layanan TIK yang memiliki karakteristik on-demand self service, broad network access, resource pooling, rapid elasticity, dan measured service. Solusi ini telah nyata manfaatnya, salah satunya digunakan oleh LIPI dalam menjalankan tugasnya. Bahkan LIPI juga menerapkan integrasi layanan virtual private data center dengan jaringan interkoneksi (WAN) yang belum ada di instansi pemerintah lainnya. Penggunaan cloud computing oleh LIPI ini sangat menguntungkan karena cloud computing adalah salah satu skema dari outsourcing  TIK sehingga manajemen risiko yang tepat harus segera dilaksanakan, meskipun dengan model layanan private cloud yang sudah meminimalkan risiko dan tingkat  kemanan yang cukup tinggi.

Referensi :

Ardagna, D. (2015). Cloud and Multi-cloud Computing: Current Challenges and Future Applications. 2015 IEEE/ACM 7th International Workshop on Principles of Engineering Service-Oriented and Cloud Systems, 1–2. http://doi.org/10.1109/PESOS.2015.8 
Avram, M. G. (2014). Advantages and Challenges of  Adopting Cloud Computing from an Enterprise Perspective. Procedia Technology, 12, 529–534. http://doi.org/10.1016/j.protcy.2013.12.525 
Bakshi, K. (2011). Considerations for cloud data centers: Framework, architecture and adoption. 2011 Aerospace Conference, 1–7. http://doi.  org/10.1109/AERO.2011.5747554 
Budiyanto, A. (2012). Pengantar Cloud Computing. Retrieved May 12, 2015, from http://www. cloudindonesia.or.id/apa-itu-public-cloud-private- cloud-dan-hybrid-cloud.html 
Chan, W., Leung, E., & Pili, H. (2012). Enterprise risk management for cloud computing. Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, 4. Retrieved from http://scholar. google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitl  e:COSO+Enterprise+Risk+Management+for+Cloud  +Computing#0 
Erl, T., Mahmood, Z., & Puttini, R. (2014). Cloud Computing :  Concept,  Technology,  and  Architecture  (Fourth).  Massachusetts: Prentice Hall.

Jurnal 2 Grid Computing

Judul : ARSITEKTUR GRID COMPUTING PADA ORACLE 10g
Link : journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1411/1191

Pengertian Grid Computing :

Grid computing adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. 
Konsep Grid Computing
Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau komputer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui.

Prinsip Kerja Grid Computing :

Terdapat 2 prinsip kerja grid computing yaitu :
1.       Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
2.       Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa sistem menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.

Software Oracle 10g

Huruf ‘g’ pada Oracle 10g adalah singkatan dari grid. Fokus dari versi baru Oracle ini adalah untuk memudahkan perusahaan menyederhanakan proses implementasi grid computing di luar kerangka kerja komputasi akademik, teknik, riset dan saintifik. Software ini adalah langkah revolusioner berdasarkan pengalaman Oracle selama bertahun-tahun dalam arsitektur komputasi tersebar dan dalam mendukung lingkungan multivendor. Oracle 10g meliputi: - Oracle Database 10g - Oracle Aplication Server 10g - Oracle Enterprise Manaer 10g


Hasil Analisa :

Grid computing adalah model generasi selanjutnya untuk komputasi perusahaan berbasis virtualisasi dan provisioning bagi setiap sumberdaya TI. Grid computing menjanjikan peningkatan utilitas dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Oracle 10g telah berbasis grid computing, sehingga perusahaan yang menginginkan kemajuan dan perbaikan kinerja bisnis berbiaya rendah bagi aplikasi transaksional. Khusus bagi pelanggan Oracle sekarang ini, adopsi grid computing hanya berupa adopsi generasi selanjutnya dari software yang telah sukses dijalankan sebelumnya. Pelaku bisnis cukup mengadopsi teknologi grid dengan investasi minimal, kegagalan nol, dan ROI cepat.

Referensi :

[1] Forrester, 2004. www.forrester.com/go?docid=34449.
[2] Kusnetzky, Dan;  Olofson, W. Carl, Oracle 10g: Putting Grids to Work, www.oracle.com/tech/grid/OracleAS10g_gc wp.pdf, April 2004.
[3] Shimp, Robert G., Miranda Nash, Oracle Grid Computing – An Oracle Business White Paper, www.oracle.com/tech/grid/gridtechwhitepap er_0305.pdf , Februari 2005.
 [4] Mainstay Partners ROI Series, www.oracle.com/customers/studies/roi.
[5] Nash, Miranda, Grid Computing with Oracle – An Oracle Technical White Paper, www.oracle.com/tech/grid/OracleGridBWP 0105.pdf, Maret 2005.

Jurnal 3 Virtualisasi

Judul         : ANALISIS PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN METODE VIRTUALISASI

Pengertian Virtualisasi

Konsep dari Virtualisasi adalah membagi sumber daya native server menjadi beberapa computer secara bersama-sama atau yang dinamakan computer virtual atau virtual machine ( VM ). Komputer virtual ini berdiri sendiri tanpa mempengaruhi  computer virtual lainnya walaupun berada dalam 1 native server. Walaupun server virtual ini berada dalam 1 native server namun penggunaan dayanya seperti CPU, RAM dan Hardisk. Yang dapat di lonfigurasikan sehingga dapat di dapat hasil yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya pada setiap layanan. Setiap computer virtual ini dapat menjalankan system operasi yang berbeda-beda seperti Windows dan Linux secara bersamaan, system operasi yang berada pada computer virtual dinamakan Guest Operating System. setiap intruksi yang di berikan oleh computer virtual ini akan langsung  di teruskan ke native server sehingga prosesnya sama seperti menjalankan system operasi pada native server secara langsung.


Hasil Analisa :

Dalam perlindungan yang lengkap pada berbagai system sumber daya dengan meniadakan pembagian sumber daya secara
langsung dan pada virtualbox jika terjadi suatu perubahan pada bagian dari salah satu mesin,maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya. Akan tetapi di butuhkan juga ruang penyimpanan yang cukup untuk mendukung kinerja virtual machine sesuai kebutuhan dan jika memang terpaksa dengan disk drive yang kecil tetapi harus membuat virtual machine yang lumayan banyak, maka disarankan sebuah solusi dengan menyediakan disk virtual atau yang juga dapat di sebut mini disk,
Disarankan bagi para pembaca yang akan membuat Virtual Machine (VM) untuk menggunakan disk drive  sesuai kebutuhan, dan apabila memang di haruskan
Menggunakan disk drive yang kecil tetapi harus membuat Virtual Machine (VM) yang membutuhkan disk drive yang besar maka disarankan untuk menyediakan disk virtual atau yang juga di sebut mini disk..

Referensi :

Agung Galih Setiawan

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by EwaldoniLase - Premium Blogger Themes | coupon codes